Jujur deh, kamu yang suka nulis pasti pernah mikir buat bikin blog sendiri, kan? Beli domain, sewa hosting, pilih tema WordPress, pasang plugin SEO… eh, belum juga mulai nulis, semangatnya udah keburu ciut duluan. Setelah semua itu beres, kamu publish artikel pertama. Dan, sepi. Enggak ada yang baca. Rasanya kayak ngomong di ruangan kosong.
Kalau kamu pernah ngalamin itu, welcome to the club. Tapi tenang aja, ada satu platform yang berhasil mengubah semua rasa frustrasi itu jadi pengalaman yang menyenangkan. Namanya Medium. Platform ini adalah jawabannya buat kamu yang pengin tulisanmu dibaca orang, dihargai, dan bahkan bisa menghasilkan uang, tanpa perlu repot sama hal-hal teknis yang bikin pusing.
Yuk, kita bedah kenapa Medium jadi pilihan cerdas buat kamu yang mau serius jadi penulis online.
1. Tulisanmu Punya Ruang Tamu Sendiri, Bukan di Gudang Sepi
Ini adalah hal pertama yang bikin aku jatuh cinta sama Medium. Aku ingat, dulu pas baru mulai, aku publish artikel tentang teknologi dan dalam beberapa jam, ada beberapa orang yang baca, kasih clap (semacam tombol like di Medium), dan bahkan ninggalin komentar. Rasanya beda banget sama publish di blog pribadi yang harus promosi mati-matian dulu baru ada yang mampir.
Medium punya audiens bawaan yang besar banget. Mereka bukan cuma platform, tapi juga semacam ekosistem pembaca yang sudah terbentuk. Ketika kamu publish tulisan, algoritma pintar Medium akan langsung merekomendasikannya ke orang-orang yang tertarik sama topikmu. Jadi, tulisanmu enggak cuma jadi pajangan di pojok internet, tapi langsung punya "ruang tamu" yang ramai. Medium juga punya komunitas yang aktif, jadi ada interaksi yang bikin kamu semangat nulis lagi. Ini yang paling penting, karena motivasi terbesar penulis adalah ketika ada yang membaca tulisannya.
2. Dapat Penghargaan dari Pembaca, Bukan Cuma Jualan Klik
Dulu, cara paling gampang monetize tulisan ya pasang iklan. Tapi itu kadang mengganggu dan bikin pembaca males. Nah, Medium punya program monetisasi yang keren banget. Namanya Medium Partner Program.
Jadi, ketika kamu gabung program ini, kamu bisa dapat uang dari tulisanmu. Skemanya bukan cuma dari klik iklan, tapi dari seberapa banyak waktu yang dihabiskan anggota Medium untuk membaca tulisanmu. Mereka bayar ke Medium, dan Medium bagi hasilnya ke penulis. Ini cara yang adil banget karena kamu dibayar berdasarkan kualitas tulisanmu, bukan seberapa banyak orang yang klik headline clickbait kamu. Rasanya beda banget, lho. Kamu jadi merasa dihargai karena tulisanmu benar-benar bermanfaat buat orang lain. Ini memotivasi kamu buat nulis yang dalam, yang meaningful, bukan cuma sekadar nyari viral.
3. Nulis Tanpa Distraksi, Fokus ke Ide dan Kata-kata
Kalau kamu pernah coba bikin blog di WordPress, kamu pasti tahu betapa ribetnya. Kita harus mikirin desain, font, plugin ini itu, sampai lupa esensi utamanya: menulis. Medium benar-benar menghilangkan semua keribetan itu.
Antarmuka editornya super bersih dan minimalis. Enggak ada tombol-tombol aneh, enggak ada pilihan font yang membingungkan. Yang ada cuma ruang kosong, cursor yang berkedip, dan kamu. Kamu bisa fokus 100% menuangkan ide dan cerita. Saat kamu baca artikel di Medium pun sama. Enggak ada iklan pop-up yang tiba-tiba muncul. Tampilannya seragam, rapi, dan enak di mata. Ini bikin pengalaman membaca jadi lebih nyaman dan fokus, dan itu yang bikin pembaca betah.
4. Algoritma yang Menghargai Tulisan, Bukan Cuma Angka
Ini adalah salah satu alasan kenapa Medium sering disebut sebagai "surga" bagi penulis serius. Algoritma mereka enggak cuma ngitung traffic atau click-through-rate. Mereka benar-benar melihat kualitas konten.
Medium akan mempromosikan tulisan yang panjang, mendalam, dan berhasil membuat pembaca bertahan lama di halaman itu. Artinya, kalau kamu bikin tulisan yang benar-benar berbobot dan bermanfaat, ada peluang besar tulisanmu bisa dibaca oleh banyak orang, bahkan sampai viral di dalam platform itu sendiri. Ini beda jauh sama algoritma media sosial yang kadang cuma suka konten yang heboh-heboh aja. Medium menghargai substansi.
5. Gabung ke Komunitas dan "Majalah" Keren
Di Medium, ada yang namanya Publikasi. Kamu bisa bayangin ini kayak komunitas atau majalah digital. Setiap publikasi punya tema tertentu, misalnya tentang teknologi, desain, atau self-improvement.
Kamu bisa mengajukan tulisanmu untuk diterbitkan di publikasi-publikasi ini. Kalau tulisanmu diterima, ini adalah kesempatan emas. Tulisanmu akan dibaca oleh subscriber publikasi tersebut, yang jumlahnya bisa puluhan ribu, bahkan ratusan ribu. Jadi, kamu dapat audiens baru yang sangat spesifik dan tertarik sama topikmu. Ini juga membuatmu jadi bagian dari sebuah komunitas, bukan sekadar penulis sendirian.
6. Bangun Kredibilitas dan Reputasi Secara Instan
Menulis di Medium bisa membuatmu terlihat profesional. Banyak pakar, founder startup, dan profesional yang menggunakan Medium untuk berbagi insight atau pengetahuan mereka. Mereka tidak menulis untuk uang, tapi untuk membangun kredibilitas dan otoritas.
Kalau kamu punya tulisan yang keren dan mendalam di Medium, orang akan mulai menganggapmu sebagai ahli di bidang itu. Misalnya, kamu menulis tentang strategi digital marketing, lalu orang-orang yang baca akan melihatmu sebagai seorang konsultan yang kredibel. Ini bisa jadi portofolio terbaikmu, lho, dan bisa membuka banyak pintu kesempatan di masa depan.
Medium Adalah Jembatan Buat Ide-ide Keren
Jadi, kalau kamu selama ini cuma bisa nulis di notes HP atau draft di laptop, sudah saatnya kamu coba Medium. Ini bukan cuma platform buat blogging, tapi jembatan yang menghubungkan ide-ide brilianmu dengan orang-orang yang siap mendengarkan.
Kamu tidak perlu pusing mikir hosting, domain, atau SEO rumit. Cukup fokus pada hal yang paling kamu suka: menulis. Dan biarkan Medium yang melakukan sisanya.
